Rabu, 12 November 2008

PENERIMAAN CPNS DI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2008

Sesuai edaran surat ber Nomor 800/5433/Peg

Kamis, 16 Oktober 2008

CIRI MUSLIM YNG BERKOMITMEN

Ciri muslim yang berkomitment terhadap agamanya adalah tidak meninggalkan ibadah-ibadah sunah. seperti puasa sunah, Qiyamul lail, Dzikir pagi dan sore hari, dan mengerjakan shalat sunah-sunahnya. karena dengan memperbnyak ibadah sunah, seorang muslim akan lebih dekat kepada Allah, memperkuat kondisi ruhiyah.

sumber Keajaiban Sholat Dhuha-Muhammad Abu Ayyas

Sabtu, 11 Oktober 2008

BLTKU.....OH BLTKU

Pada tanggal 10 Oktober 2008 pemerintah Kabupaten Karawang telah membagikan uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) yaitu diperuntukan bagi masyarakat yang keterbatasan ekonomi (baca miskin) Namun kenyataannya banyak sekali pembagian yang tidak mengenai sasaran. Seorang Ibu berusia 40 tahun menggerutu dikarenakan ia tidak bisa mendapatkan uang sebnyak 400 ribu rupiah, yang akhirnya ia memarahi aparat desa yang kurang cermat dalam menyensus penduduk.
Mereka gak adail, bayangin mas, dia dapat saya tidak,'' ujar Ibu itu sambil menunjuk kepada tetangganya yang memang mempunyai rumah bagus sepertinya ekonominya lebih mapan

Kamis, 09 Oktober 2008

TUTOR TELADAN TINGKAT PROVINSI JAWABARAT

Pada kesempatan ini penulis diberikan mewawancarai seorang tutor KF yang berhasil memenangkan lomba Teacher of the year 2008 katagori tutor keaksaraan fungsional yang diselenggarakan pada tanggal 10 Juli 2008 di PKBM ISMA AL MUDAWAMAH Desa Jayamakmur Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.
Lelaki berkulit kuning langsat itu sangat murah senyum dan kelihatannya easy going untuk diajak bicara, dan dia menyapa saya dengan penuh kesopanan tetapi sedikit gokil.

" Selamat ya anda telah mendapatan juara 1 (satu) !! " Terima kasih mas... saya juga senang sekali bisa lolos ke Provinsi..!! ujar pemilik bintang gemini, " katanya hadiahnya berangkat umroh ya ?" " Saya baru saja pulang mas dari mekah ," " wah.. sudah jadi haji dong..!" " Alhamdulillah mas... walau cuma jadi haji kecil saya bangga sekli, karena untuk pergi kesana kita harus mengumpulkan banyak uang, sedangkan saya serba geratis.." jawab laki-laki yang senang belajar berbahas inggris " o..ya, disana berapa hari ? kataku sambil minum sebotol teh " cuma 10 hari mas, tapi jadwalnya penuh banget..!" " semua itu dibiayai oleh siapa mas ? " Pak Gubernur !" " semua ada berapa orang yang pergi umroh ? " semuanya ada 45 orang !" "o.ya, sebelum maju ke tingkat Provinsi kamu juga melawan tingkat bakorwil 4 (tingkat purwakarta) kan ? " betul mas... ! ujar laki-laki yang hobynya surfing dan posting.

" By the way... hadiah dari pak bupati apa? " wah..Alhamdulillah belum mas..! " mungkin belum tahu kali mas, kalau saya sudah jadi juara 1, tapi mudah-mudahan lewat ini blog mereka bisa tahu ya mas..!" " ya saya berharap begitu juga, biar anda lebih giat dan termotivasi untuk mendidik ibu-ibu yang sudah anda bina selama ini. "lewat ini pula saya mau ngucapin kepada para juri yang telah memilih saya sebagai pemenang juara 1, khususnya Ibu Neni, Pak Endro, Pak Ketut, Ibu Otin dan semua para penilik dan Kabid serta Kasi PLS/PNF Kab. Karawang, mereka semua telah membantu saya dan menyisakan waktu untuk membantu saya, Terimakasih pula saya sampaikan kepada warga belajar KF Desa Jayamakmur Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang.
" Sudah dulu ya mas saya mau ke TBM dulu ! ujar laki-laki yang sedang menulis cerpennya di sela-sela tugas sebagai tutor semua program PLS " oke terima kasih ya !

demikianlah para bloger hanya itu yang bisa saya liput dengan Bapak Ahmad Saepudin yang tinggal di Blok Sawo Rt 07/02 Desa Makmurjaya Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang

Selasa, 07 Oktober 2008

PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF) SALAH SATU WUJUD KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP BUTA AKSARA

" Ce... ayo... kita sekolah.! ujar seorang wanita paruh baya yang menggunakan baju biru yang sudah pudar warnnya, " Buat apa sekolah, kan kita sudah tua..! ujar perempuan yang sedang duduk di balai bambu sambil menimang anaknya yang berusia delapan bulan, " Ya siapa tahu kita bisa baca, tulis dan berhitung..." Kan Kalau Kita bisa baca, nulis dan berhitungkan kita nanti bisa seperti Ce Acih yang sekarang jadi tukang keridit..! sepertinya wanita itu orang yang rajin pergi keswah terlihat dari warna kulitnya yang hitam.
Wah... emang Ce Acih dulunya sekolah ibu-ibu BH ya..! " Ya..iya lha.. dia kan dulu waktu kecil gak pernah sekolah...sekarang dia jadi pinter lho bu !!

Sepenggal kisah diatas mengingatkan saya kepada anak-anak murid saya yang sebenarnya bukan anak-anak lagi mereka adalah Ibu-ibu yang kebnyakan sudah cukup umur, tetapi mereka semangat sekali mengiukuti pelajaran yang saya sampaikan, dari mulai menulis, membaca sampai berhitung. Mereka antusias mengikuti apa yang saya ajarkan, ternyata mereka lucu-lucu sekali, sampai saya tak ingin berpisah apabila kegiatan belajar telah usai, dan yang membuat saya puas adalah karena mereka sering membuat kesan yang menurut saya cukup menggembirakan sehingga saya mengajar lebih enjoy dan bisa memperpanjang waktu, sering sekali saya melewati batas waktu yang telah disepkati warga karena keasikan belajar.

SASARAN KF
Pendidikan Keaksaraan Fungsional yaitu Pendidikan Luar Sekolah yang dikhususkan untuk orang-orang yang tidak pernah menikmati pendidikan dasar di pendidikan Formal, bisa juga di sebut pendidikan buat orang-orang yang buta huruf (aksara), Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF) juga tidak hanya untuk orang yang tidak pernah sekolah tetapi untuk orang yang pernah sekolah pun bisa mengikutinya, namun DO (drop out) mulai do kelas 1 sampai kelas 3 SD, tetapi kebanyakan ada juga yang ikut belajar walau sudah duduk dikelas 4 atau 5 SD, tetapi mereka selalu bilang saya cuma ingin memperlancar calistung (baca, tulis, hitung) dan saya juga senang belajar sepert ini karena selain diajar calistung kita juga diajar kerajinan ( life skill), ujar ibu-ibu yang ngotot ingin belajar di kelompok kami.

PENYCANANGAN KF DI Kab.Karawang
Pendidikan nonformal dikalangan para dewan pendidikan sudah tidak asing lagi bagi mereka, bahkan Presiden Republik Indonesia sedang menggalang atau memberantas para buta aksara agar negri ini bebas buta aksara, salah satunya di Kabupaten Karawang yang sedang gencar-gencarnya penycanangan buta aksara, ini dikarenakan Kabupaten Karwang masih memiliki 11.000 buta aksara menurut badan satatistik Kabupaten Karawang pada tahun 2007. Tetapi sekarang sudah berkurang menjadi 1500 lagi yang belum tersentuh, rencananya akan di tuntaskan sekitar Desember 2008, jadi nantinya Kabupaten Karawang benar-benar akan terbebas dari buta aksara. Menurut Bupati Kabupaten Karawang Drs. H. Dadang S Muchtar beliau menginginkan masyrakat Kabaupaten Karawang bebas dari Buta aksara sehingga nantinya mereka bisa mandiri, dan mereka bisa bersaing dengan para perantau dalam segala hal yang nantinya masyarakat Kabupaten Karawang akan menjadi orang yang serba bisa dan dapat mengurangi kebodohan serta kemiskinan.

KENALI KAMI
Pendidikan Keaksaraan Fungsional termasuk salah satu program Dinas Pendidikan Non Formal atau Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang peduli dengan masyarakat yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal, walau pemerintah sudah memberlakukan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sejak 3(tiga) tahun lalu namun masih banyak anak-anak yang tidak bisa mengikuti pendidikan, ini salah satu tanggung jawab PLS yang akan menanggulangi masyarakat yang tidak mau datang ke sekolah untuk belajar.
walau begitu Pendidikan Non Formal masih dipandang sebelah mata, ini dikarenakan pemerintah kurang mempromosikan atau menginformasikan mengenai PLS/PNF sehingga masyarakat banyak sekali yang tidak mengetahui apa mahluk PLS/PNF itu. anehnya lagi sampai para pegawai pemda sendiri banyak tidak tahu apa itu PKBM, KF, TBM dan PAUD (cumi (cukup miris) ) Padahal cukup banyak program lain yang ada di PLS/PNF namun banyak dari pegawai pemerintahan yang enggan mengenal kami.

PROGRAM PLS/PNF
Program Direktur Pendidikan Ditjen Pendidikan Non Formal/PLS meliputi : PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dulu PADU, Keaksaraan Fungsional (KF), Paket A, Paket B dan Paket C selain itu ada juga plus dari Program tersebut adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Kursus Orientasi Kewirausahaan Pedesaan (KWD), Kelompok Usaha Bersama atau juga Kelompok Belajar Usaha (KUB) dan masih banyak lagi.

PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini yang diperuntukan untuk kalangan yang tidak mampu, kenyataanya tidak sedikit orang yang mampu (kaya) datang untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang belum lama ini menjadi booming di negara tercinta ini. peran PAUD sendiri ingin menyentuh orang yang tidak mampu menyekolahkan anaknya di TK/RA, karena selama ini TK/RA dianggap sekolah yang cukup mahal dan hanya untuk orang kalangan berduit. Walaupun visi/misi PAUD adalah mencerdaskan anak bangsa dan menjangkau seluruh lapisan masyrakat, tetapi ada kecemburuan dari pihak pendidik prasekolah dikalangan formal. ini dikarenakan PAUD tidak memungut bayaran kepada siswa/siswinya." Sebenarnya itu cuma isyu yang kerap sekali saya dengar dari kalangan para pendidik TK/RA sendiri.." ujar seorang staf pengajar PAUD Al Mudawamah". Kenyataanya selama saya mengobservasi ternyata PAUD juga memungut bayaran, tetapi tidak terlalu besar yaitu tergantung dari lokasi dan keadaan masyrakat sekitarnya.


Warga belajar paud adalah anak usia 0 - 5 tahun karena usia tersebut bisa di bilang usia emas (the golden age)



PERAN KEMANDIRIAN PADA ANAK

Pada dasarnya anak-anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan yang subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka dapat tumbuh dengan optimal.

Dengan demikian, para orang tua memegang peran penting untuk menciptakan lingkungan tersebut guna merangsang segenap potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal.

Suasana penuh kasih sayang, mau menerima anak sebagaimana adanya, mengharagai potensi anak, memmberi rangsang-rangasangan yang kaya untuk segala aspek pengembangan anak, baik secara kognitif, aktif maupun psikomotorik, semua sungguh merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi unggul di masa yang akan datang.


Kecerdasan Anak

Howard Gardner dalam bukunya yang berjudul " Multiple Intelligences " menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang. Gambaran mengenai spektrum kecerdasan yang luas telah membuka mata para orang tua maupun guru tentang adanya wilayah-wilayah yang secara spontan akan diminati oleh anak-anak dengan semangat yang tinggi.

Dengan demikian, masiing-masing anak tersebut akab merasa pas menguasai bidangnya masing-masing. Bukan hanya cakap ada bidang-bidang tersebut yang memang sesuai dengan minatnya, namaun juga akan sangat menguasainya sehingga menjadi amat ahli.

Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur :
- Kecerdasan Matematika - Logika
- Kecerdasan Bahasa
- Kecerdasan Musical
- Kecerdasan Visual Spasial
- Kecerdasan Kinestetik
- Kecerdasan Inter-personal
- Kecerdasan Intra-personal
- Kecerdasan Naturalis


Kecerdasan Matematika -Logika
Kecerdasan tersebut sendiri memuat kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, kemampuan berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisa pola angka-angka serat memecahkan masalah dengan menggunakan kemammpuan berpikir.

Anak-anak dengan kecerdasan matematika- logika tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu. Ia menyenangi berpikir secara konseptual, yaitu misalnya menyusun hipotesis, mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya. Anak-anak semacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika.

Apabila kurang memahami, maka mereka akan cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal belum dipahami tersebut. Anak -anak ini juga sangat menyukai berbagai peraminan yang banyak melibatkan kegiatan berpikir aktif, seperti : catur, bermain teka-teki dan sebagainya.


Kecerdasan Bahasa
Yaitu memuat kemempuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengexpresikan gagasan-gagasannya.


Anak-anak dengan kecerdasan bahasa yang tinggi, umumnya ditandai dengan kesenangan pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti : membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara dan sebagainya. Anak-anak seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat misalnya terhadap nama-nama seseorang, istilah-istilah baru maupun hal-hal yang sifatnya detail. Mereka cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu bahasa baru, anak-anak ini umumnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lainnya.